Dunia pariwisata adalah dunia yang sangat cepet berkembang dan bertumbuh. Industri jasa yang sangat dinamis dan mudah menyesuaikan dengan perkembangan era dan teknologi. Hingga saat ini dunia pariwisata bisa menopang banyak sektor lainnya. Terutama jika di daerah tujuan wisata yang pertumbuhannya sudah sangat pesat. Bisa dipastikan bahwa sektor pendapatan daerah sebagian besar didapat dari adanya industri wisata ini. Seperti halnya Jogja dan Bali serta daerah tujuan wisata lainnya. Semakin banyak paket wisata yang terjual di suatu daerah, tentu akan menambah kesejahteraan daerah tersebut. Sehingga apabila kita membelanjakan uang kita sebagai wisatawan, secara otomatis kita ikut mensejahterakan masyarakat. Betapa tidak, alur ekonomi dari adanya kegiatan wisata ini bisa masuk ke beberapa sektor jasa dan usaha lainnya.
Seperti halnya usaha transportasi, perhotelan, obyek wisata, jasa guide, oleh-oleh dan lainnya. Maka, industri wisata ini disebut sebagai multipliyer effect atau yang berdampak kepada banyak usaha lainnya. Nah, sebentar lagi kita akan sampai di penghujung tahun 2018 yang mana periode liburan sudah berada di puncaknya. Wisatawan banyak menghabiskan waktu cuti akhir tahun nya untuk agenda wisata atau liburan. Jika pun akhir tahun ini ada yang belum dapat jatah libur kalian masih punya banyak kesempatan untuk wisata tahun depan. Terus, kira-kira ke depan di tahun 2019 nanti trend wisata akan berkembang ke arah mana ya. Well, mengamati dari trend wisata sebelumnya, untuk 2019 nanti setidaknya diprediksikan tren wisata akan mengarah ke beberapa pilihan. Berikut ini salah satunya mungkin akan menjadi pilihanmu untuk liburan 2019 nanti.
10 Trend Wisata yang Akan Diminati Tahun 2019
1. Short Trip (Wisata Pendek Akhri Pekan)
Wisata pendek di akhir pekan, bisa jadi akan menjadi kecenderungan untuk tahun depan. Era dimana generasi milenial paling banyak menguasai teknologi dan media komunikasi. Banyaknya update tentang destinasi wisata terbaru di media sosial, mendorong masyarakat untuk mengunjunginya. Media teknologi juga membantu mempermudah booking disegala komponen wisata. Dengan demikian, kemudahan wisata mendorong masyarakat untuk kerap melakukanya. Sehingga jenis wisata yang sekedar melepas penat berada di akhir pekan bisa menjadi alternatif. Short trip adalah sebutan untuk jenis wisata pendek yang kisarannya hanya sekitar dua hari satu malam saja, namun sering dilakukan. Dan sifatnya explore tempat-tempat wisata baru.
2. Babymoon Trip (Trip Saat Mengandung)
Jika istilah honeymoon trip kita sudah sangat familiar, yakni trip bulan madu pasangan baru. Dimana wisata dilakukan berdua saja setelah pernikahan diadakan. Nah, untuk ke depan, trend babymoon trip atau wisata yang dilakukan sebelum lahiran tiba. Trend ini diprediksi akan menjadi favorit pasangan baru yang akan memiliki anak pertama kalinya. Babymoon trip akan memberikan kenangan yang berkesan. Dimana momen-momen tersebut tercipta disaat suasana hati yang senang menanti buah hati lahir. Disarankan menyertakan fotografer dalam trip ini, untuk mengabadikan momen berharga sewaktu mengandung. Jenis wisata ini sebaiknya bersifat soft trip, hindari rute/medan yang berat. Destinasi yang direkomendasikan seperti halnya; pantai, pemandangan hijau pegunungan, kebun teh, kebun bunga, kebuh buah dan sebagainya.