Pariwisata saat ini menjadi industri yang maju pesat melihat banyaknya destinasi – destinasi baru yang mulai bermunculan. Apalagi di era teknologi maju ini, dimana Industri pariwisata tidak hanya fokus pada kegiatan pada destinasi saja. Melainkan bagaimana cara mempromosikannya serta manfaat yang didapat dalam pariwisata tersebut. Promosi yang dilaksanakan juga harus membutuhkan suatu strategi yang matang, terutama mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan. Karena pastinya di setiap daerah mempunyai destinasi wisata yang memiliki daya tarik maupun keunikan – keunikan yang luar biasa.
Keunikan yang beda mulai dari adat, budaya, potensi wisata, geografis hingga kuliner adalah aset wisata. Sebuah kawasan yang bisa dikemas sedemikian rupa, hingga disajukan dalam bentuk paket wisata. Paket wisata adalah sesuatu produk wisata yang bisa dijual untuk wisatawan. Paket wisata ini banyak sekali ragamnya dan komponen yang ada di dalamnya. Contohnya adalah paket wisata Jogja yang banyak diminati oleh wisatawan nusantara. Mulai dari transportasi, penginapan, restoran, obyek wisata, oleh-oleh dan lainnya. Kesemuanya adalah satu komponen utuh yang dibutuhkan kesiapan sdm serta promosi yang mendukung. Lalu bagaimana sebuah kawasan bisa dikenal dengan baik oleh masyarakat dan calon wisatawan?. Di sini dibutuhkan pengelolaan promosi dan juga branding dalam hal wisata yang salah satu manfaatnya di bidang pemasaran.
Tourism Branding dan Manfaatnya di Sektor Pariwisata
Tourism Branding adalah sebuah proses penyeleksian konsep untuk mengidentifikasi dan membedakan tempat melaui citra positif dalam pariwisata. Branding memberikan sebuah janji perusahaan atau pengalaman konsumen pada suatu produk. Tak hanya produk retail dan produk sehari-hari yang membutuhkan aktifitas branding ini. Ternyata sebuah produk wisata atau kawasan wisata juga membutuhkan aktifitas branding di dalamnya. Branding dalam hal bisnis wisata atau kepariwisataan disebut dengan istilah tourism branding.
Dalam tourism branding sangat dibutuhkan karena hal ini akan menciptakan potensi dan manfaat. Yakni sebuah peluang untuk memajukan dan memperkenalkan pariwisata luas yang ada di daerah/ negara. Branding merupakan brand yang dibuat atau diciptakan tidak hanya semata- mata. Melainkan harus membutuhkan langkah-langkah yang dijadikan sebagai bentuk strategi untuk hasil yang lebih baik. Membutuhkan waktu yang tidak singkat namun berjalan dengan semestinya sesuai rencana yang telah dibuat. Bagaimana kemudian mencitrakan atau membuat image suatu kawasan wisata sangat bagus dan rekomended untuk dikunjungi. Seperti branding wisata alam Kalibiru yang diburu dalam paket wisata Jogja. Proses branding terhadap sesuatu produk atau kawasan wisata adalah sepanjang produk itu sendiri. Sehingga semua SDM atau pelaku wisata harus menjaga dengan baik nama dan image sebuah kawasan wisata.
Tujuan Tourism Branding
Brand dalam pariwisata dibuat dengan tujuan yaitu untuk menghadapi persaingan. Persaingan disini merupakan banyaknya destinasi – destinasi wisata yang memiliki konsep maupun tema yang sama. Sehingga membuat beberapa destinasi tidak dikenal dan diketahui. Dengan adanya Tourism Branding ini dapat mempermudah wisatawan untuk mengetahui dan membedakan daya tarik dan keunikan dari setiap destinasi. Daya tarik merupakan ikon yang harus ada pada sebuah destinasi wisata. Daya tarik ini meliputi atraksi wisata yang diberikan, panorama yang disuguhkan, serta aktifitas yang bisa dilakukan. Keunikan juga juga menjadi salah satu alasan untuk wisatawan berkunjung. Keunikan pastinya terdapat suatu perbedaan yang menarik. Bahkan bisa tidak dimiliki oleh destinasi wisata lain. Seperti dalam paket wisata Jogja, selalu ada destinasi baru yang tetap unik dan beda meskipun berjejer. Dalam hal ini adalah deretan hutan pinus di Imogiri, Jogja bagian selatan.
Apa Bentuk dari Tourism Branding?
Tourism Branding terbentuk dalam sebuah logo pada destinasi, slogan, dsb. Dalam logo maupun logan terdapat definisi maupun makna yang dimiliki. Dari definisi dan makna tersebut bisa jadi tujuan yang akan dicapai. Slogan yang dibuat harus semenarik mungkin. Apalagi logo merupakan ikon yang menjadi tatapan pertama yang akan dilihat oleh orang – orang. Mereka akan menilai dari logo yang menandakan brand yang berkualitas. Berkualitas dalam arti terdapat penawaran yang menarik dan eksotis. Diharapkan setiap kawasan destinasi terutama yang baru, sudah mulai membuat tools marketing yang lengkap. Yang nantinya dibutuhkan dalam proses branding dan marketing kawasan itu sendiri. Jogja secara keseluruhan sudah berhasil membuat branding kotanya sebagai kota wisata. Sehingga banyak paket wisata Jogja yang memiliki harga terjangkau. Bahkan brandingnya Jogja adalah kawasan wisata dengan harga paketnya yang murah.
Branding dan Hubunganya Dengan Pengembangan Kawasan Wisata
Menciptakan suatu destinasi wisata pastinya terdapat suatu pengelolaan yang matang serta terdapat pengembangan dari destinasi. Dalam hal ini branding sangat dibutuhkan pada pengembangan kawasan wisata. Mengingat promosi juga menjadi langkah maupun strategi yang harus ada, dukungan lain sangat dibutuhkan untuk melengkapinya. Branding in Tourism, salah satunya. Branding tourism bisa menjadi suatu hal yang menjamin pengembangan kawasan wisata. Apalagi dalam branding dibentuk dengan adanya filosofi dari destinasi yang membuat suatu kesan tersendiri untuk mendukung pengembangan kawasan wisata. Pengembangan pada kawasan wisata menjadi langkah yang semestinya demi menjadikan suatu kawasan destinasi wisata menjadi lebih dikenal dan maju.
Manfaat dan Kepentiangan Tourism Branding
Branding Tourism mempunyai manfaat untuk lebih bisa memperkenalkan destinasi wisata dari persaingan yang ketat. Selain itu target menjadi langkah untuk menacapai tujuan. Oleh karena itu dalam branding tourism ini juga memiliki manfaat untuk bisa mencapai jumlah wisatawan yang maksimal atau sesuai dengan target yang diinginkan. Dengan memperkenalkan subuah brand yang berkualitas, akan membuat wisatawan tertarik pada sebuah destinasi. Sehingga itu juga berpengaruh pada pengembangan kawasan wisata. Semakin banyaknya wisatawan yang datang, maka kawasan wisata pastinya akan melihat daya tarik tersebut. Daya tarik tersebut bisa diperbaharui lagi agar menjadi lebih menarik. Fasilitas dan amenitas yang ada, bisa di berikan tambahan demi lebih bisa mempertahankan wisatawan yang datang.
Jadi, branding tourism bisa disimpulkan sebagai konsep mengidentisfikasi dalam bentuk slogan maupun logo yang mempunyai definisi maupun makna. Tujuannya untuk lebih memperkenalkan destinasi wisata untuk menghindari dari persaingan. Branding tourism ini dikemas dengan tidak meninggalkan budaya, karakter, personality khususnya slogan. Semua itu dibentuk menjadi satu dengan langkah maupun cara yang tidak meninggalkan adanya kualitas. Karena kualitas sangat dibutuhkan dalam tourism branding.
Itulah merupakan sedikit pembahasan mengenai tourism branding dan manfaatny dalam pengembangan kawasan wisata. Pembahasan ini dapat memberikan suatu ilmu baru atau tambahan ilmu dalam pariwisata. Mengingat indonesia telah memiliki banyak daerah yang sudah terkenal akan destinasi wisatanya. Ada kalanya ilmu seperti ini harus dipeajari untuk menambah wawasan. Bali merupakan pulau yang sudah dikenal oleh wisatawan mancangera serta Jogja menjadi pilihan kedua mereka sebagai tujuan wisata. Branding Tourism telah diciptakan oleh Indonesia yaitu “Wonderful Indonesia” yang sudah dikenal oleh wisatawan mancanegara. Dari sini sudah terlihat bahwa kita harus bangga karena Branding Tourism telah digunakan di negara indonesia. Semoga bermanfaat. Salam Pariwisata^^