
Ramai tagar #whenwetravelagain (when we travel again) di berbagai platform media sosial oleh masyarakat di seluruh dunia. Banyak dari mereka yang rindu dan sudah berencana ingin traveling lagi setelah pandemi beranjak pergi. Sungguh, berada di dalam rumah selama lebih dari dua bulan pasti terasa membosankan. Apalagi untuk kamu yang hobi keluar dan jalan-jalan sama teman, sekarang mungkin hanya bisa komunikasi secara virtual. Namun tak apa, karena pandemi ini tentunya juga membawa beberapa banyak dampak positif.
Gemparnya tagar # when we travel again ini sangat populer di media twitter setelah adanya pandemi virus corona. Virus iniyang membuat banyak orang tak bisa bepergian dan merasa bosan karena hanya melakukan aktivitas di rumah saja. Libur lebaran kali ini pun berbeda, jika biasanya masyarakat sudah hilir mudik ke kampung halaman, untuk kali ini mereka tidak bisa pulang. Seperti halnya diatas, banyak masyarakat yang juga menggunakan komunikasi virtual untuk bersapa dan salam memaafkan walaupun pada jarak jauh.
Booming Tagar #Whenwetravelagain, Harapan Masa Depan Masyarakat Di Seluruh Dunia
Tagar #whenwetravelagain ini dimulai dari seorang editor perjalanan di Irish yang bernama Pol O Chonghaile. Dikutip dari Lonely Planet, beliau terinspirasi dari masyarakat Irlandia yang hanya dapat berolahraga dengan batas jarak paling jauh 2 km dari rumah saat pandemi ini. Ide ini tercetus oleh Pol O Chonghaile ketika ia sedang keluar rumah untuk sejenak pergi berjalan-jalan untuk menjernihkan pikiran. Sampai akhirnya, ia menemukan dan membagikan gagasan tersebut pada orang lain.
Kala itu, Pol O Chonghaile memulai tagar tersebut bersama unggahan fotonya yaitu sebuah gambar pantai terpencil di DunFanagHy Donegal. Gambar yang di unggahnya menggambarkan sebuah kebebasan dan gambaran masa depan tentang hal apa yang akan dia lakukan setelah pandemi usai. Hingga pada akhirnya, banyak masyarakat yang me.berikan respon positif pada gagasan tagar yang diciptakan oleh Pol O Chonghaile.
Ketika kamu meng-klik tagar #when we travel again, kamu akan menemukan kumpulan postingan orang-orang yang merindukan traveling ke tempat impian mereka. Bersama paduan foto-foto harapan tempat wisata yang pastinya akan mereka kunjungi setelah pandemi virus corona ini berakhir.
Seperti yang dilakukan Pol O Chonghaile, dia juga sering memilih satu fotonya untuk dipadukan dengan tagar #whenwetravel again di setiap postingan twitternya setiap pukul 20.00. Bahkan sejauh ini, sudah ada ratusan foto terunggah, mulai dari foto Sydney Opera House, beberapa cafe di Paris, mercusuar di Wild Atlantic Way, sampai pasir di Algarve.
Lewat tagar tersebut, Pol merasa bahwa orang-orang juga menyadari bagaimana kebebasan mereka yang terengut karena virus corona yang mewabah. Perjalanan seperti terhambat, juga dunia yang seolah menyusut dari peradaban normalnya. Banyak orang melakukan perjalanan dengan berbagai alasan, dari mulai perjalanan bisnis, liburan, dan masih banyak lagi. Adanya virus corona ini pun pasti membuat banyak orang berpikir, bagaimana keadaan maskapai, destinasi, atau perbatasan yang dibuka kembali setelah keadaan kembali normal?.
Jika setelah ini Pol ingin pergi ke Samudera Hindia, kelar wabah Covid-19 kamu mau kemana?.
Peluang Besar Tagar ‘When We Travel Again’ Untuk Industri Pariwisata
Dengan adanya tagar ini, diprediksi bahwa sektor pariwisata akan booming dan kembali pulih. Seperti yang kita tahu, pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak dengan adanya wabah Covid-19 ini. Terlebih, pariwisata merupakan tulang punggung ekonomi daerah bahkan berdampak besar pada ekonomi nasional. Untuk itu, pemerintah turut menyiapkan berbagai strategi untuk untuk memompa bangkitnya industri ini.
Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Presiden kita, Joko Widodo meyakini bahwa pandemi akan berakhir pada akhir 2020. Setelah itu, pariwisata akan kembali booming dengan masyarakat yang berbondong-bondong melakukan perjalanan wisata. Yakni untuk kembali menikmati keindahan alam di wilayah yang memiliki potensi pariwisatanya.
Kendati demikian, atas dasar optimisme tersebut diharapkan sektor pariwisata dapat bangkit terutama dalam peluang yang ada. Pariwisata akan booming dan Indonesia harus mempersiapkannya mulai dari sekarang. Termasuk juga Jogja sebagai kota wisata yang mana banyak wisatawan tertarik menikmati paket wisata Jogja.
Kemenpar fokus memperbaiki kebutuhan dasar, mulai dari higienitas, keamanan dan keselamatan serta pembangunan insfratuktur dasar. Pembangunan ini berkaitan dengan konektivitas di sejumlah destinasi super prioritas. Kendati demikian, untuk pembangunan insfraktuktur dasar memang terhambat oleh pandemi. Namun, untuk pembangunan infrastruktur yang terkait dengan konektivitas seperti jalan dan airport masih tetap berjalan. Dengan hal ini, pemerintah dapat memanfaatkan peluang booming-nya pariwisata setelah pandemi.
Seperti yang diakatakan Wishnutama, Indonesia harus berkompetisi dengan negara lain untuk menangkap peluang usaha saat usai pandemi. Terdapat tiga langkah utama yang dilaukan pemerintah sebagai pemulihan sektor pariwisata. Pertama, program perlindungan sosial bagi para pelaku pariwisata. Kedua, realokasi anggaran Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Yang ketiga, menyiapkan stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Saat ini tema tentang kesehatan dan kebersihan yang mulai menjadi prioritas masyarakat dalam berbagai hal. Moeldoko menyebutkan bahwa dengan adanya kebijakan psysical distancing, wisatawan akan berhati-hati dan lebih minat pada destinasi wisata yang jauh dari keramaian.
Wisata Outdoor Jadi Pilihan Utama?
Tempat wisata luar ruangan atau outdoor terutama yang berhubungan dengan alam diprediksi akan menjadi tujuan wisata primadona bagi wisatawan. Apalagi, untuk wisatawan yang berasal dari kota. Selain itu, masyarakat akan lebih memilih untuk berwisata dengan jarak dekat sekaligus waktu yang singkat.
Suasana yang sejuk nan asri pasti selalu jadi impian masyarakat yang rindu menghirup udara segar. Konsep wisata pedesaan juga turut jadi pilihan juga menjadi salah satu upaya membangkitkan nilai sektor pariwisata. Paket wisata Jogja bertema alam bisa dipilih banyak keluarga untuk menikmati liburan setelah pandemic usai.
Paket wisata grup tampaknya akan berkurang dan berganti jadi perjalanan wisata mandiri. Para pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mengubah pendekatan dan strategi dalam menggaet wisatawan. Salah satunya adalah menerapkan protokol keamanan dan kebersihan.
Liburan Asyik Di Kota Jogja
When we travel again, Jogja? Bingung ingin menjelajah ke negeri mana?. Tak perlu jauh-jauh, Indonesia punya kota istimewa yang identik dengan rasa manisnya Gudeg. Tak lupa suasana romantis yang sukses buat siapapun rindu ketika meninggalkannya. Jogja punya sejuta cerita dari deretan bangunan tua yang jadi saksi bisu para warganya. Cerita tua yang pantas dicicip para pelancong dari berbagai kota.
Ada saat dimana eksotisnya sejarah Candi Prambanan menyambut kedatanganmu dengan anggunnya. Menoreh cerita di deretan jalanan kota Malioboro, menjelajah negeri Merapi di atas mobil jeep dengan panorama alamnya. Sampai menikmati sunrise di Bukit Pangguk Kediwung khas kota Jogja.
Masih binggung? Yakin Nih Nggak Mau ke Jogja?.
Pembahasan mengenai analisis tagar ‘when we travel again’ dan peluang besarnya untuk industri pariwisata di Indonesia. Perencanaan dan gambaran masa depan tentang traveling pasti sudah turut dilakukan oleh masyarakat. Terutama bagi pelaku wisata Jogja untuk menyiapkan paket tour Jogja unik dan menarik bagi wisatawan.
Rindu akan suasana dan pengalaman baru. Menjelajah tempat asing dan belajar budaya baru. Sibuk menata perbekalan untuk perjalanan traveling sampai menyiapkan tiket pasti menjadi satu dari beberapa hal yang sangat dirindukan, khususnya bagi para pecinta traveling. Stay healthy, guys!.