
Pesawat merupakan salah satu transportasi udara yang sangat diminati bagi para wisatawan. Tidak hanya wisatawan orang-orang yang melakukan perjalanan baik keluar kota bahkan ke luar negri memilih alternatif ini. pasalnya dengan menggunakan pesawat kita bisa menghemat waktu perjalanan, dibandingkan menggunakan jalur darat. Waktu tempuh yang dibutuhkan bisa menjadi sangat singkat ketika kita menggunakan tranportasi udara ini. Tak heran jika jenis transportasi ini banyak digandrungi orang-orang masa kini. Namun akhir-akhir ini dunia penerbangan sempat ramai dikarenakan adanya penetapan bagasi berbayar. Pengaruh bagasi berbayar ini apakah memiliki dampak? Mari kita ulas bersama.
Selain para wisatawan yang sering menggunaka jasa transportasi udara ini, orang-orang yang melakukan perjalanan bisnis pun tak jarang menggunakan pesawat. Apalagi ketika musim mudik lebaran jumlah penumpang pun akan meningkat dibanding hari hari biasanya. Peningkatan jumlah penumpang ini memberikan keuntungan bagi sejumlah pihak tidak hanya pada dunia penerbangan itu sendiri. Terutama jika musim liburan telah datang sehingga banyak yang menikmati wisata, termasuk paket wisata Jogja yang memang murah atau terjangkau.
Penetapan Bagasi Berbayar Pada Penerbangan

Bagasi merupakan komponen penting dalam berpergian menggunakan pesawat. Terlebih bagi para penumpang yang sering membawa banyak barang bawaan. Sejumlah maskapai penerbangan Low Cost Carrier (LCC) pun sempat menggratiskan layanan bagasi ini. Tapi tidak berlaku untuk saat ini, kebijakan tersebut pun telah dihapuskan atau calon penumpang harus membayar bagasi sendiri. Biaya yang dikeluarkan untuk membayar bagasi ini tergantung dari pihak maskapai dan seberapa jauh rute penerbangan.
Lion air telah memberlakukan bagasi berbayar pada Januari 2019 lalu. Setiap penumpang kecuali bayi diperbolehkan membawa satu bagasi dengan berat maksimun 7 kilogram. Terlepas dari itu barang yang ditaruh di bagasi dengan melebihi jumlah maksimum akan dikenakan biaya bagasi per kilonya. Aturan mengenai bagasi berbayar juga diatur oleh Pasal 22 Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 185 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.
Pembatasan Bagasi dan Minat Traveling Bagi Wisatawan
Wisata adalah sesuatu hal yang menyenangkan bagi siapa pun dengan berwisata pikiran menjadi lebih segar. Dengan aktivitas yang padat dalam kehidupan sehari-hari membuat orang-orang merasa stress. Maka dari itu berwisata merupakan sebuah kebutuhan bagi manusia. Dengan menjalankan paket wisata Jogja misalnya, dapat menhilangkan rasa lelah dan bosan. Tidak heran jika pada akhir pekan destinasi wisata di setiap daerah banyak diminati untuk dikunjungi.
Contohnya tadi, Kota Jogja kota yang banyak dimintai para wisatawan baik domestik maupun asing. Berbagai macam potensi wisata yang dimiliki oleh Kota Jogja selalu berhasil menarik perhatian wisatawan. Didukung lagi dengan beragam fasilitas pendukung pariwisata yang ada di Kota Gudeg ini. Mereka melakukan kegiatan wisatanya dengan memilih paket wisata Jogja yang berbeda. Seperti paket wisata family, bahkan paket wisata gathering perusahaan sekali pun.
Bagaimana Pengaruhnya Dengan Minat Beli Oleh-oleh?
Kebijakan maskapai dalam memberlakukan bagasi berbayar akan memberikan dampak yang signifikan pada sektor pariwisata. Dalam hal ini akan menurunkan minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berwisata menggunakan pesawat. Mereka tentunya akan memilih moda transportasi lainnya yang lebih murah. Bagaimanapun, harga akan mempengaruhi daya beli dan minat bagi para pelanggan. Pasalnya industri pariwiasata merupakan salah satu tumpuan ekonomi bagi masyarakat daerah pariwisata. Jika minat wisatawan yang menggunakan pesawat turun secara otomatis pendapatan maskapai yang dihasilkan pun ikut menurun. Untungnya ada jenis model tranportasi lainnya yang bisa dijadikan pengganti untuk jenis mode transportasi pesawat.
Padahal saat ini pemerintanh tengah gencar mendorong sektor pariwisata dengan mempromosikan 10 destinasi wisata Bali baru. Yang termasuk ke dalam 10 destinasi wisata Bali baru adalah Mandalika, Candi Borobudur, Danau Toba, Belitung, Pulau Komodo dan lainnya. Dalam hal ini sudah jelas kebijakan yang diberlakukan saat ini mengenai biaya bagasi akan menurunkan minat wisatawan untuk membeli oleh-oleh. Bagaimana tidak ,mayoritas wisatawan menggunakan jalur transportasi udara. Dengan adanya kebijakan bagasi berbayar wisatawan akan enggan untuk membeli oleh-oleh terlalu banyak. Logikanya semakin banyak oleh-oleh yang di beli maka akan semakin mahal pula biaya bagasi yang harus dikeluarkan.
Turunnya minat wisatawan untuk membeli oleh-oleh berdampak juga bagi kehidupan masyarakat yang tengah menjalankan usaha micro kecil dan menengah (UMKM). Wisatawan akan takut dengan terlalu banyak membawa barang bawaan biaya yang harus dikeluarkan menjadi jauh lebih mahal. Belum lagi para penumpang harus membayar tiket pesawat yang saat ini harganya bisa dibilang tidak masuk akal. Biaya bagasi dengan harga tiket pesawat yang tinggi membuat penumpang merasa dirugikan. Meski demikian, pilihan destinasi murah dan paket wisata adalah paket wisata Jogja yang tentunya terjangkau.
Pengaruh Kebijakan Bagasi Berbayar Pada Industri Lain
Kebijakan bagasi berbayar ini tidak hanya merugikan para penumpang dan juga industi pariwisata. Dalam industri perhotelan pun mendapat dampak dari kebijakan yang tengah diterapkan saat ini. Jika kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara menurun, dapat dipastikan jumlah tamu untuk hotel pun ikut menurun. Terutama bagi hotel yang berada di sejumlah daerah destinasi wiasata. Jogja, sebagai kota yang strategis dan cenderung biaya hidupnya mudah, tetap dapat menjual paket wisata Jogja kepada para wisatawan. Meski animo sedikit menurun, wisatawan bisa memilih alternatif yang tepat mengenai mode transportasi penggantinya. Seperti halnya kereta api dan juga bus wisata yang memang bisa menjadi subtitusi bagi transportasi udara.
Jika kebijakan ini masih diberlakukan dan tidak segera diatasi maka tidak hanya dunia pariwisata dan perhotelan saja yang merugi. Dunia penerbangan pun ikut mendapat dampaknya dengan menurunya calon penumpang yang hendak menggunakan transportasi udara ini. Meskipun hal ini harus dilihat dari tingkat penumpang pesawat dan kunjungan wisatwan dari bulan ke bulan. Dari hasil pengamatan ini bisa dipastikan seberapa besar pengaruh dari kebijakan bagasi berbayar ini. Kami tentunya harus mengukur dan menggunakan metode yang tepat untuk menganalisis tingkat turunnya minat berwisata ini. Dalam hal ini adalah minat bepergian menggunkan jasa transportasi udara dan membeli oleh-oleh.
Industri Pariwisata Merupakan Sektor Strategis dan Massif

Dengan adanya kebijakan ini seharusnya ada alternatif lain bagi para calon penumpang. Seperti halnya jasa ekspedisi oleh-oleh dengan harga terjangkau misalnya. Sehingga beberapa wisatawan tetap bisa menggunakan transportasi udara untuk bepergian. Alternatif ini akan membuat minat wisatawan untuk berwisata tidak menjadi turun. Dengan begitu pihak industri lainnya pun tidak ikut merugi. Inilah keuntungan dari sektor wisata yang bermanfaat untuk banyak sektor lainnya.
Keuntungan ini bisa dirasakan oleh industri lainnya yang terdampak secara ekonomi. Misalnya paket wisata Jogja yang terjual dengan baik akan memberikan keuntungan terhadap resto. Tentu juga terhadap industri akomodasi atau perhotelan, obyek wisata dan oleh-oleh.