Berwisata adalah kebutuhan tersier, yang termasuk dalam urutan ketiga dalam skala prioritas. Setelah kebutuhan primer terpenuhi seperti halnya sandang, pangan papan dan rasa aman. Begitupun setelah kebutuhan sekunder seperti halnya kebutuhan akan rasa aman juga terpenuhi. Maka ada kebutuhan ketiga yakni kebutuhan untuk berwisata yang masuk dalam kategori tersier. Berwisata merupakan kebutuhan rohani atau kebutuhan untuk menyegarkan jiwa. Agar diperoleh keseimbangan dalam hidup, seperti halnya kembali menambah energi dan spirit melalui wisata.
Tidak hanya seseorang yang memiliki kesempurnaan fisik dan materi, siapapun bisa mengakses dan melakukan aktivitas wisata. Termasuk juga kaum difabel dan seseorang yang memiliki kebutuhan khusus. Tentunya paket wisata untuk seseorang yang memiliki kebutuhan khusus ini agak sedikit berbeda dengan paket wisata pada umumnya. Paket
Pengertian dan Definisi Ddifabel
Menurut Wikipedia, Difabel, disabilitas, atau keterbatasan diri (bahasa Inggris: disability) dapat bersifat fisik, kognitif, mental, sensorik, emosional, perkembangan atau beberapa kombinasi dari ini. Istilah difabel dan disabilitas sendiri memiliki makna yang agak berlainan. Apa saja sih yang termasuk dalam kategori Difabel dan berkebutuhan khusus ini :
- Penyandang Cacat fisik
- Cacat Mental
- Cacat fisik dan mental
Nah itu dia, tentunya untuk meminimalisir stress dan juga tekanan dalam diri sebab satu dan lain hal mereka juga perlu berwisata. Ini tentu dalam taraf dan ukuran yang memungkinkan, dan biasanya pihak sekolah lah yang mengelola dan merencanakan perjalanan wisata bagi mereka. Tim Jogjakartour, sebagai Tour Organizer yang ada di Jogja akan mencoba membuat paket wisata yang menyesuaikan bagi kaum difabel atau berkebutuhan khusus. Secara umum ada beberapa pendekatan dan perbedaan untuk Paket Wisata Kaum Difabel.
7 Karakteristik Paket Wisata Difabel
1. Pelayanan Lebih Terutama Menu Makanan
Nah ini nih yang paling utama dalam membuat karakteristik paket wisata bagi kaum difabel. Mengapa karena apabila terjadi sesuatu yang di luar dugaan semacam tantrum, dapat segera diatasi. Pastikan juga kendaraan memiliki fasilitas yang bisa untuk kursi roda dan sebagainya. Untuk anak-anak penyandang autis, biasanya mereka ada alergi dengan satu atau dua jenis makanan. Maka, sebagai biro perjalanan wisata yang ditunjuk harus membantu mengakomodir kebutuhan menu makan. Bisa jadi, kebutuhan ini sangat personal dan berbeda antara satu dengan lainnya.
2. Destinasi Yang Cocok Dan Wisata Alam
Nah karena pesertanya merupakan kaum penyandang disabilitas maka destinasi wisata yang dikunjungi haruslah sesuai dengan kondisi tamu. Ini berarti jangan memilih destinasi yang memerlukan tenaga yang terlalu banyak supaya para tamu tidak kelelahan. Nah biasanya rata rata destinasi yang dituju adalah destinasi wisata alam dan memiliki luas lahann yang besar. Seperti halnya Candi Borobudur dan Candi Prambanan dalam paket wisata Jogja untuk kaum difabel. Selain itu juga sangat nggka mungkin kalau tujuan destinasinya adalah wisata adrenalin. Sebab akan cukup berbahaya dan juga mengandung resiko bagi peserta trip.
3. Penempatan Waktu Yang Pas Serta Itinerary Yang Tidak Padat
Bagi para penyandang disabilitas pasti memiliki penempatan waktu mereka masing masing. Nah paket wisata yang dibuat juga harus akurat waktunya. Karena apabila ada keterlambatan bisa jadi beberapa peserta trip ada yang kelelahan dan membutuhkan waktu untuk rehat lebih lama. So para tour planner juga harus memperhatikan ulang penataan waktu dan jam istirahat yang tepat bagi para peserta yang menyandang disabilitas. Berikan Itinerary atau rundown wisata yang tidak terlalu padat agar peserta wisata bisa nyaman.
4. Tidak Terlalu Lama Di Perjalanan Semacam City Tour
Entah dengan alasan apapun usahakan wisata dengan tamu penyandang disabilitas jangan terlalu lama berada di perjalanan. Sebab kenyamanan peserta yang notabene terbatas, bisa saja terganggu karena pergerakan mereka didalam angkutan tidak leluasa. Bisa jadi juga ada yang memang tidak bisa tahan lama dengan ACmobil. So paket wisata yang disusun jarak antar tempat tujuan tidak terlalu jauh serta kemacetan jalan juga perlu diperhatikan. Dalam hal ini wisata seputar kota atau city tour menjadi paket wisata yang cocok untuk kaum difabel dan berkebutuhan khusus.
5. Pendamping Tambahan Dari Pihak Sekolah Atau Keluarga
Mengingat peserta wisata adalah seseorang dengan keterbatasan fisik dan bisa jadi mental, diperlukan pembimbing tambahan. Hal ini jika dimungkinkan dan pendamping bisa berasal dari pihak sekolah maupun keluarga. Sewaktu-waktu, pendamping ini bisa memenuhi setiap kebutuhan wisatawan yang notabene special handling need. Jika peserta wisata adalah anak berkebutuhan khusus dalam hal ini penyandang autisme, bisa sewaktu-waktu terjadi tantrum. Tantrum adalah sebuh gejala berupa ledakan emosi yang susah dikontrol oleh dirinya maupun orang di sekitarnya.
6. Plotting Kamar Bersama Dengan Pendamping atau Pemandu
Satu lagi dalam hal antisipasi dan keikutsertaan pendamping, mereka bisa disatukan dalam satu kamar. Penempatan kamar hotel tempat menginap akan lebih baik jika bersama dengan pendamping yang bertugas. Untuk peserta wisata atau siswa berkebutuhan khusus tertentu, bisa jadi membutuhkan satu pendamping untuk satu anak. Komunikasikan dengan travel agent terbaik dalam hal kebutuhan penempatan kamar ini dalam paket wisata yang ada.
7. Menyediakan Satu Mobil Antisipasi Backup Group
Setelah pendampingan, jadwal wisata dan segala antisipasi sudah dilakukan dengan baik, maka sediakan satu lagi. Yakni berupa mobil kecil sekelas avanza atau innova untuk mendampingi wisata rombongan. Jika wisata yang ada adalah paket wisata kaum difabel dengan jumlah peserta banyak yakni minimal satu bus. Maka, menyediakan satu mobil untuk mengawal jika ada anak yang harus ditangani atau harus kembali ke hotel. Ada beberapa anak yang karna kondisi tantrum atau kecapekan menghendaki untuk kembali ke hotel. Mereka tidak melanjutkan agenda wisata di hari itu.
Sebagai Pihak yang menyelenggarakan wisata untuk kaum difabel ini akan lebih baik jika menggunakan jassa travel agent. Sebab kita tidak akan terlalu kerepotan untuk mengurus ini dan itu. Jika Sekolah Luar Biasa maupun sekolah Inklusi yang akan mengadakan wisata, mereka bisa berkonsultasi dengan Biro wisata. Biro perjalanan wisata akan menguruskan mulai dari tiket kereta atau pesawat hingga makan, wisata, transport selama wisata dan hotel. Untuk wisata bagi siswa difabel dan berkebutuhan khusus, tetap masukkan jenis wisata edukasi. Sebab akan menambah nilai belajar dan pengalaman baru sambil berwisata. Jogja adalah salah satu destinasi wisata yang ramah difabel dan anak berkebutuhan khusus. Paket wisata Jogja untuk kaum difabel? Tanyakan saja ke travel Jogjakartour.com.
Itu tadi ya mengenai karakteristik paket wisata bagi penyandang disabilitas. semoga bagi kalian yang masih penasaran seperti saya mengenai “apakah penyandang disabilitas bisa berwisata” jawabanya adalah bisa tetap imungkin dengan ketentuan diatas. Sekian dari saya semoga bermanfaat see you on the next article!